Kepala BNN menjadi narasumber kegiatan paparan kinerja empat tahun pemerintahan Joko widodo

JAKARTA, FokusKriminal.com – Kepala Badan Narkotika Nasional, Menjadi Salah Satu Narasumber Dalam Kegiatan “paparan kinerja empat tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kala”, Di Kantor Kementerian Sekretariat Negara, Kamis 25 Oktober 2018

Dalam Kegiatan ini juga dihadiri oleh jajaran Menteri dan Kepala Lembaga Non Kementerian yang berada di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam).

Menkopolhukam, Wiranto, membuka kegiatan dengan memberi gambaran secara global terkait capaian kinerja pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kala dibidang politik, hukum dan keamanan dalam kurun waktu empat tahun terakhir.

“Hasil yang akan kami paparkan memang bukan barang atau fisik. Hasilnya itu keadaan yang bisa di rasakan. Karenanya, perlu adanya tolak ukur, dan diwaktu yang singkat ini, kami akan memaparkan ukuran-ukuran tersebut”, Ujar Wiranto membuka paparannya.

Dalam paparannya, Wiranto menerangkan berbagai indeks capaian kinerja. Salah satunya adalah indek kepuasan public terhadap pemerintah yang sangat tinggi. Indikator ini yang kemudian dinilai oleh badan-badan internasional terhadap perkembangan negara Indonesia. Salah satunya adalah predikat yang disematkan oleh law and order sebagai negara teraman ke 9 di Dunia.

Dibidang Stabilitas pertahanan, Menkopolhukam menggarisbawahi pengembangan pembangunan post lintas batas. Lintas batas ini akan berpengaruh terhadap kestabilan pertahanan negara.

“Pembangunan Lintas Batas ini akan memperkuat pertahanan kita, tidak hanya dari musuh, tapi dari bahaya narkoba, illegal logging, dan human trafficking”, kata Wiranto.

Menurut wiranto, banyaknya kegiatan internasional yang dilakukan Indonesia menjadi bukti bahwa Indonesia telah menjadi negara yang diperhitungkan oleh Internasional.

“Terbukti banyak undangan-undangan dari luar negeri yang memberi kesempatan pada Indonesia untuk sharing pengalaman kita. Contohnya terorisme. Aksi kita terhadap terorisme banyak mendapat apresiasi dari negara-negara lain” Imbuh Wiranto.

Pada kesempatan ini, Kepala BNN, Heru Winarko, memaparkan beberapa strategi penanganan penyalahgunaan narkoba di Indonesia. Salah satunya adalah pertahanan keamanan negara dari kejahatan narkoba di kawasan pesisir dan jalur tikus yang banyak terdapat di perbatasan negara Indonesia.

Hal yang sangat digaris bawahi oleh BNN adalah kemunculan jebis New Psychoactive Substances (NPS) yang kini marak ditemukan di Indonesia.

“Kemunculan NPS ini sangat perlu diperhatikan, karena NPS ini merupakan narkotika dan psikotropika sintetis jenis baru, yang banyak diperdagangkan secara gelap melalui jaringan internet. Selain NPS yang siap pakai, Prekursor narkotika, psikotropika atau obat keras akhir-akhir ini juga marak diselundupkan ke Indonesia yang kemudian diolah menjadi psikotropika atau obat-obatan berbahaya (adiktif) dan kemudian dijual dengan harga yang sangat murah dan dikonsumsi oleh anak-anak dan remaja. Hal ini perlu diantisipasi, agar tidak semakin merusak masa depan anak-anak kita”, Terang Heru.

Hal lain yang disampaikan Kepala BNN adalah upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba dengan membangun sistem pencegahan dibidang pendidikan melalui modul P4GN yang dimasukkan ke dalam kurikulum dan muatan lokal pendidikan.

Pewarta : Riski A | Rafly

Editor     : Anton/Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *