Tim Badan Restorasi Gambut croscek Pernyataan Kepala Desa Terkait Proyek

JAMBI, FokusKriminal.com – Tim Badan Restorasi Gambut (BRG) turun ke Desa Pandan Sejahtera untuk mengkroscek kebenaran pernyataan Kepala Desa yang mempermasalahkan dampak proyek sekat kanal diduga penyebab terganggunya kelancaran saluran parit, sehingga kebun masyarakat kerap banjir.

Sebagaimana diketahui, proyek BRG Bidang Kedeputian Kontstruksi Operasional dan Pemiliharaan dengan kegiatan pembangunan infrastruktur pembasahan lahan gambut (sekat kanal) di Desa Pandan Sejahtera, Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Prov Jambi menuai kontraversi atas pernyataan Kepala Desa Pandan Sejahtera, Siswantoro.

Kades siswantoro mengatakan, bahwa kegiatan tersebut menghambat kelancaran air parit, sehingga kebun masyarakat banjir, dan tidak adanya koordinasi antara Pokmas dan Kepala Desa, sebagaimana dilansirkan di salah satu media onlline beberapa waktu silam.

Pernyataan Kepala Desa itu ternyata direspon dengan cepat oleh pihak Tim BRG Deputi Satu/Deputi Dua dari Jakarta.

Jumat (7/12-2018) Tim BRG Deputi Satu dari Jakarta langsung turun ke lapangan untuk mengkrosecek di setiap kegiatan sekat kanal yang ada di Desa Pandan Sejahtera.

Faiz Prasetyo dari Deputi Satu, mengatakan, dirinya agak kaget atas pemberitaan tersebut.

“Makanya saya dari Jakarta langsung kroscek ke lapangan, Alhamdulillah saya dapat berkomunikasi langsung dengan masyarakat sekitar, terkait kegiatan tersebut. Masyarakat responnya cukup bagus dengan kegiatan ini,” ungkapnya.

Disinggung awak media mengenai sekat kanal yang kata nya penyebab banjir? “Kalo masalah banjir itu mas, saya kira ini menyangkut faktor alam juga ya, karena memang cuaca sekarang ini lagi musim hujan. Saya lihat di desa lain, yg tidak pakai sekat kanal banjir juga mas, karena kita juga turun dan melihat kedesa tetangga untuk acuan bahan perbandingan,” ujaranya membandingkan dengan desa lain.

Tim BRG Deputi Satu itu berharap, agar untuk tahun depan Insyaallah akan bertambah lagi. Karena ini fungsi awalnya untuk mengurangi tingkat kebakaran lahan.
“Awalnya kita buat sekat kanal untuk itu, tapi kalo memang ada kelebihan lain, seperti kebutuhan perkebunan sawit yang memerlukan air yang banyak, mungkin sekat kanal ini salah satu solusi nya, untuk mencukupi kebutuhan air nya” papar faiz.

Sembodo dari Deputi Dua yang ikut turun dari Jakarta menambahkan, yang penting adalah pelaksanaan kegiatan terjadi secara nyata, implementasinya juga nyata dirasakan oleh masyarakat.

“Seperti kita lihat langsung dan kroscek ke lapangan,bukan hanya kata nya, tapi faktanya,” ungkap nya. (7on)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP RSS Plugin on WordPress