Diskes Pekanbaru Vaksin 464 Anak dari Target 39 Ribu

PEKANBARU, Fokuskriminal.com Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru kembali melanjutkan program vaksin ulang di Kecamatan Tampan, setelah ditetapkannya status Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri di Pekanbaru.

KLB ditetapkan setelah kasus seorang pasien Difteri meninggal dunia beberapa waktu lalu. menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Diskes Kota Pekanbaru, Gustiyanti, proses imunisasi ulang seluruh anak-anak berusia 1 sampai 19 tahun terus dilaksanakan.

Tahap pertama digelar pada  tanggal 25 november lalu sebanyak 145 orang dari 10 Rukun Warga (RW) di Kelurahan Munggu Kecamatan Tampan.

“Imunisasi ulang kita laksanakan tiga minggu berturut-turut dengan target sekitar 39 ribu warga,” beber Gutiyanti, Rabu (5/12/2018).

Dijelaskannya, imunisasi kembali dilanjutkan pada tanggal 2 Desember lalu dengan jumlah 319 warga dari 10 RW jadi total masyarakat yang sudah divaksin ulang mencapai 464 orang dari 20 RW.

Proses vaksin ulang akan dilanjutkan lagi pada tanggal 9 Desember mendatang untuk 11 RW yang belum divaksin. pemberian vaksin ini langsung ditangani Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di daerah tersebut dibawah koordinasi Diskes Pekanbaru.

Namun dari target 39 ribu lebih yang harus divaksin, realisasi di lapangan masih sangat rendah. hal ini diakibatkan banyaknya warga yang menolak anaknya diimunisasi difteri oleh petugas kesehatan dengan berbagai alasan.

“Yang jadi persoalan saat ini, banyak masyarakat kita yang antivaksin. Bagaimana mau diimunisasi kalau sudah menolak. Kita nggak mungkin memaksakan,” tambahnya.

Padahal imunisasi ini sangat bermanfaat untuk kesehatan anak-anak agar terhindar dari gangguan kesehatan ketika beranjak dewasa.

Dari penelusuran Diskes Pekanbaru, pasien yang meninggal akibat difteri beberapa waktu lalu ternyata tidak pernah disuntik vaksin sejak lahir, tentu hal ini menjadi persoalan bersama seluruh stakeholder dan bukan cuman persoalan bagi keluarga.

“Kita Imbau masyarakat agar mau divaksin difteri ini. Jangan nanti jadi menyesal kalau sudah terlambat,” tandasnya.‎(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *