PBA UIR Berikan Kiat-Kiat Penerapan Bahasa Arab Komunikasi di Pesantren

Pekanbaru, fokrim – Tiga orang dosen Program studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Agama Islam Universitas Islam Riau yaitu Dr. Rojja Pebrian, Lc., MA, Alfitri, Lc., M.Pd dan harif Supriady, MA mengadakan pengabdian kepada masyarakat ke salah satu pesantren terbesar di wilayah kabupaten Kampar; Al Ihsan Boarding School (IBS) Riau pada hari Kamis, 01 April 2021.

Pengabdian kali ini mengangkat tema “Kiat-kiat Penerapan Bahasa Arab Komunikasi di Pesantren” yang diikuti oleh santri putra Al Ihsan Boarding School (IBS).

Harif Supriady yang bertindak sebagai moderator menerangkan bahwa pengabdian masyarakat yang dilakukan ini merupakan bentuk tanggung jawab dan kepedulian dosen khususnya dosen PBA UIR terhadap pendidikan di pesantren.

Materi pengabdian kemudian disampaikan oleh Dr. Rojja Pebrian Lc., MA. Rojja Pebrian yang juga sekarang menjabat Ketua Program Studi Bahasa Arab (PBA) UIR ini menguraikan bahwa bahasa Arab adalah bahasa yang tidak asing dalam kehidupan sehari-hari, terlebih-lebih bagi seorang muslim.

“Kita sebenarnya sudah terbiasa dengan Bahasa Arab, coba, kursi, masjid, sajadah, musholla, itu semua adalah Bahasa arab, dan masih banyak lagi contoh lainnya, kata-kata ini kita gunakan dalam kehidupan kita sehari-hari”. Pungkasnya.

Namun, menurutnya yang menjadi persoalan adalah, termasuk di banyak pesantren, Bahasa arab itu hanya dipelajari sebagai Bahasa, yang outputnya pengetahuan tentang Bahasa, bukan penguasaan kemahiran berbahasa yang dijadikan sebagai Bahasa komunikasi aktif dalam pergaulan sehari-hari.

Oleh karenanya, menurut beliau bahasa Arab seharusnya tidak hanya menjadi sekedar mata pelajaran di pesantren , tetapi dijadikan sebagai bahasa komunikasi sehari-hari. Untuk mencapai tujuan itu, maka perlu kerjasama semua pihak dalam lingkungan pesantren, penyadaran dan pemberian motivasi untuk berbahasa Arab dan pembentukan lingkungan bahasa Arab di pesantren.

Bagi setiap individu santri pula, ada dua hal yang harus dihilangkan, yaitu rasa malu berbahasa, dan takut salah dalam berbahasa.
“Jika ingin bisa berbahasa arab komunikasi, maka kuncinya, gunakan Bahasa itu dalam kehidupan sehari-hari” Tegasnya.

Diakhir sesi pengabdian, Alfitri, Lc., M.Pd mengajukan beberapa pertanyaan kepada santri, yang berhasil menjawab, diberikan hadiah buku dan mushaf Al Quran.

Ketua tim pengabdian Dr. Rojja Pebrian Lc., MA dalam kesempatan ini menyerahkan hadiah buku “Bahasa Arab Komunikasi Untuk Sekolah dan Pesantren”, salah satu buku karya tulisnya kepada pihak pesantren. Acara kemudian ditutup dengan photo bersama (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *