Langsa( Aceh) fokuskriminal.Com.03/23
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Langsa, pada Kamis malam melakukan mengamankan 12 ekor sapi yang berkeliaran di seputaran wilayah Kota Langsa dan menganggu kenyamanan di perkotaan langsa,
Kasatpol PP dan WH Kota Langsa, Rudi Selamat, melalui Kepala Bidang Kelembagaan dan Humas, Muhammad Tarmizi, Jumat (3/3) saat dikoonfirmasi oleh awak media” menyatakan, Tim gabungan ini dipimpin oleh Danramil Langsa Barat beserta Danramil Langsa Kota, Kapolsek Langsa Kota, Kapolsek Langsa Barat dan Kasatpol PP dan WH Kota Langsa beserta anggota Satpol PP melakukan penangkapan sapi berkeliaran,
Menurut, Muhammad Tarmizi” penertiban hewan ternak sapi liar ini tim gabungan Satpol PP dan WH dan sejajaran Kota Langsa banyak mendapat laporan dan keluhan dari masyarakat Kota Langsa tentang keberadaan hewan sapi yang berkeliaran di Kota Langsa yang mengganggu ketertiban umum,
Menurut” Tarmizi,bagi masyarakat yang merasa mempunyai hewan tersebut harus punya tanggung jawab,jangan seperti hewan tak bertuan apa lagi hewan tersebut sampai segitu banyak dibiarin di lepas di daerah perkotaan dan menganggu ketertiban kenyamanan kota,
Dimana tim penertiban terpadu hewan ternak liar dalam wilayah Kota Langsa bertindak berdasarkan SK Walikota Langsa No.134/524/2023 tanggal 20 Februari 2023 telah melakukan penertiban dan penangkapan masyarakat yang berkeliaran di wilayah Kota Langsa.
Tim gabungan bekerja sesuai surat Perda,disamping itu berdasarkan SK walikota juga berdasarkan Qanun Kota Langsa No.10 Tahun 2021 tentang pemeliharaan dan penertiban hewan ternak pasal 10 ayat 2.
Kemudian pihak tim/Satpol pp dan WH Kota Langsa juga telah menghimbau kepada masyarakat agar tidak melepaskan hewan ternak sapi di wilayah Kota Langsa,dengan ini di himbau para geucik dan camat didaerah masing masing agar bisa memberikan Arahan bagi masyarakat yang mempunyai hewan,”
“Satpol PP dan WH Kota Langsa dengan ini sangat berkomitmen untuk menertibkan dan menangkap hewan sapi yang berkeliaran di wilayah kota langsa dan kepada masyarakat agar tidak melepas hewan ternaknya berkeliaran masuk wilayah perkotaan,” tandas “Muhammad Tarmizi,”
( wan Atjeh)
Kaperwil Aceh
