Rokan Hulu -Terkait maraknya para pelaku pengepul (BBM) bersubsidi di wilayah hukum polsek Rambah Hilir Polres Rokan Hulu semakin menjamur,
Sebuah bangunan rumah Posyandu di tengah lingkungan penduduk diduga dijadikan tempat penampungan BBM ilegal tepatnya di Dusun Kumu Deli Desa Rambah Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu
Berdasarkan pantauan awak media Selasa (11/11/2025),saat Team mencoba mewawancarai salah seorang warga sekitar, yang meminta namanya tidak di ekspos membenarkan bahwasanya rumah Posyandu tersebut memang menjadi tempat penimbunan BBM
“Iya pak, disitu ada Babytank dan ratusan jerigen buat nampung BBM terus mobil yang keparkir itu biasa buat ngambil minyak di SPBU atau POM yang ada di Simpang kumu itu”ujar narasumber yang tidak mau disebut namanya.
“Untuk itu kami meminta kepada bapak kapolres Rokan Hulu agar mengusut tuntas kasus yang merugikan negara dan masyarakat ini agar hal ini tidak menjadi usaha instan kepada para oknum nakal, Ujarnya yang di amini oleh beberapa temannya.
“Yang Kami kesalkan kok malah Posyandu yang di jadikan gudang Penimbunan BBM apakah mereka tidak tahu kalau Posyandu adalah fasilitas kesehatan berbasis masyarakat yang menyediakan pelayanan kesehatan dasar secara terpadu, terutama untuk ibu dan anak.
“Sungguh sangat di Sayangkan karena Fasilitas ini berfungsi sebagai perpanjangan tangan Puskesmas untuk melakukan kegiatan seperti imunisasi, pemeriksaan ibu hamil dan tumbuh kembang balita, penyuluhan gizi, serta layanan keluarga berencana, yang dikelola dari, oleh, dan untuk masyarakat, Katanya
Dan Berdasarkan pasal 53 jo pasal 23 ayat (2) huruf c undang undang nomor 22 tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi (UU 22/2001) kemudian mengatur bahwa : Penimbunan BBM bersubsidi dijerat dengan Pasal 55 UU Undang Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi. Pelaku terancam dipidana penjara paling lama enam tahun dan denda paling banyak Rp60 miliar.
Alfian dan Team
