RIAU (FokuKriminal.com) - Jenti boru Marpaung, perempuan muda berusia 17 tahun yang ditemukan tidak bernyawa di belakang rumahnya di KM 45 Dusun Rintis Desa Sontang, Kecamatan Bonai Darussalam, Rokan Hulu (Rohul) diindikasi korban kekerasan.
Kapolres Rohul AKBP Muhammad Hasyim Risahondua, mengungkapkan mayat korban pertama kali ditemukan oleh suaminya, Tongam Sitorus (22). Jasadnya tergeletak di kebun kelapa sawit, sekira 30 meter dari rumah mereka pada Sabtu (1/9/2018) sekira pukul 17.00 WIB.
”Untuk sementara hasil otopsi seperti itu ada tanda-tanda kekerasan, dan kita indikasi korban kekerasan,” katanya, Selasa (4/9/2018).
AKBP M Hasyim menyebutkan, tim identifikasi Polres Rohul dan anggota Polsek Bonai Darussalam telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Namun sejauh ini polisi masih melakukan penyelidikan.
“Iya, sementara ini sudah dilakukan olah TKP dan penyelidikan,” tambah.
Dirinya menerangkan, mayat korban Jenti awalnya ditemukan oleh suaminya Tongam Sitorus yang baru pulang kerja Sabtu sore sekira pukul 15.30 WIB. Lebih lanjut dijelaskanya, karena tidak menemukan istrinya di dalam rumah, saksi Tongam mencari korban di sekeliling rumah. Sekira 30 meter dari rumah, tepatnya di kebun kelapa sawit belakang rumahnya, saksi menemukan korban tergeletak tidak bernyawa.
AKBP M. Hasyim, mengaku, saat pertama kali ditemukan, korban dalam kondisi menggunakan baju kaos oblong warna coklat dan tanpa celana. Kain panjang melilit di leher korban.
“Ketika ditemukan, polisi melihat ada bekas luka di bagian pipi korban, bekas cakar di leher, tangan kiri dan mata bengkak memar seperti bekas kena pukul,” terangnya.
Ia menuturkan, tim Identifikasi Polres Rohul bersama anggota Polsek Bonai Darussalam lalu mengevakuasi dan mengidentifikasi korban. Atas izin keluarga, mayat korban dilakukan otopsi, dan ditemukan sejumlah tanda seperti korban kekerasan.
”Saat ini kepolisian sedang melakukan penyelidikan terkait korban Jenti,” pungkasnya. (*)
( RED/Bibul )
Sumber Tribun
