Sumenep.fokuskriminal.com – Untuk meningkatkan kepedulian sesama masyarakat kecil, Forum Komunikasi Pemuda Sumenep (FKPS), Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Mengabdi Bersama Ibu Sunatan Massal.
Dalam acara peduli sosial (Sunatan Massal), diwilaya Desa Posongsongan Kabupaten Sumenep, dan dihadiri oleh Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Nur Fitriana, Anggota FKPS, dan karang taruna (Gempas).
Kepala Desa terpilih Desa Pasongsongan Ach. Saleh Hariyanto mengatakan program tersebut, inisiasi dari Forum Komunikasi Pemuda Sumenep (FKSP), membagi kasi kepada warga setempat
Program sunatan massal, melibatkan peren pemuda karang taruna yaitu GEMPAS, agar lebih dekat dengan warga yang membutuhkannya dalam hal apapun, ujar saleh
Sedangkan, kegiatan tersebut saling membangun sinergitas untuk suksesnya sunatan massal, tukasnya
Dan yang paling fatal adalah dalam kegiatan sunatan massal, tidak ada bantuan dari pihak puskesmas pasongsongan, dengan wajah kecewa
Sementara, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep, siap mendukung dan mau membantu dalam giat sunatan massal, permohonan FKPS ke Dinas Kesehatan sudah selesai dan diterima
Tapi berbeda dengan sikap pihak Puskesmas Pasongsongan sepertinya tidak suka atau Alergi dengan acara tersebut, ucap dengan nada rendah sale
Lebih lanjut, sale mengatakan sebenarnya ada Mis-komunikasi dari pihak kami dengan puskesmas, kalaupun ada persoalan dalam komunikasi bisa dimusyawarakan dengan akal sehat, bukan kemudian dipotong seperti ini, kata sale
Ach. Saleh Hariyanto, terpilih Kepala Desa Pasongsongan menjelaskan bahwa kegiatan ini begitu mulia, banyak manfaatnya untuk warga setempat, jangan sampai dipolitisasi, sehingga berakibat banyak korban masyarakat
Bahkan kita dihidup dalam suasana politik, warga memilih bupati, gubenur, Presiden sampai kepala desa semuanya hasil dari politik, kenapa mesti takut dengan politik.
Pihak Puskesmas Pasongsongan menilai saya tidak mau ada campur politik dalam kegiatan sunatan massal, melalui kepala desa sale
Tapi banyak permintaan kalau dari pihak puskesmas setempat, harus ada nama puskesmas, kata tidak mau dengan politik kok jadinya Ambigu dalam bersikap pihak puskesmas Pasongsongan, ucapnya
Lanjut Saleh mengatakan, bahkan pihak Puskesmas pasongsongan minta Feee per-anak Rp 65000, sehingga target awal 100 anak, berubah menjadi 70 anak peserta sunatan massal
Apa yang menjadi pihak puskesmas Pasongsongan bersikap seperti itu? Jawabannya dari pihak puskesmas kurang komunikasi, sampai diucapkan tiga kali oleh kepala desa terpilih Ach. Seleh Hariyanto.
Padahal kami sudah menghadap kepala Dinas Kesehatan dan menyampaikan secara verbal isan dan surat proposalnya sudah diterima oleh pihak Dinkes kabupaten Sumenep, pungkasnya
Sedangkan, pihak medis dibantu dari Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), yang punya integritas kepedulian kepada warga kelas menengah kebawa, tegas Saleh
Kemudian, peserta sunatan massal sekisar 75 peserta dari beberapa desa yang ada di kecamatan pasongsongan, kata Saleh
Dan masih banyak desa yang lain ditolak, oleh pihak panitia, artinya apa, disebabkan kurangnya tenaga medis, imbunya (Riel/Amin).