Relokasi Puskesmas Baruah Gunung dan Koto Tinggi Limapuluh Kota TA.2020 Di Pertanyakan?

Limapuluh Kota, fokrim.com – Relokasi dua Puskesmas Baruah Gunuang dibangun melalui  dana APBD Limapuluh Kota 2020, dengan Kontrak TA 2020 senilai Rp.4.932.901.448,22 oleh rekanan CV. Aliv Agung, perusahaan asal Pasar Sungai Limau Kab. Padang Pariaman, dan relokasi Puskesmas Koto Tinggi menggunakan dana DAK, dengan kontrak Rp. 5.098.500.000,- oleh PT. Tasya Total Persada asal Padang, agaknya memunculkan pertanyaan.

Serta adanya dugaan Pelanggaran terhadap Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor: 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan barang milik daerah oleh Dinas Kesehatan Limapuluh Kota.

Soalnya, mengutip statemen sambutan Kadis Kesehatan Kab. Limapuluh Kota, dr. Tien Saptino pada peresmian secara daring (dalam jejaring)  di aula Dinas Kesehatan setempat, ikut dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Limapuluh Kota, Tien Septino, serta Pegawai dan staf di Dinas Kesehatan Limapuluh Kota, Kamis, 4 Februari 2021 lalu, berpotensi lakukan pembohongan publik serta bakal berurusan dengan pihak berwajib.

Sepertinya Bupati, Irfendi Arbi
terkesan di “Kibuli” terkait kegiatan itu. Pasalnya Kadis Kesehatan melaporkan,  dua Puskesmas tersebut “Direlolasi ke tempat yang baru itu sudah mulai beroperasi dan Alhamdulillah, hari ini diresmikan langsung oleh Bupati itu.

Soalnya, Jumat, 19/2 rombongan wartawan yang melakukan investigasi ke lokasi, antaranya ke Puskesmas Baruah Gunuang di Jorong Padang Laweh, kondisinya masih nihil aktifitas dan tidak melihat seorangpun petugas serta peralatan penunjang layaknya sebuah Puskesmas.

Sementara berdasarkan Informasi dari beberapa sumber di Nagari Baruah Gunuang yang ikut bekerja dari awal hingga selesai, pembangunan Gedung Puskesmas Baruah Gunuang sebutkan pemasangan pondasi bangunan tersebut tidak memakai stemping, rabat beton. Selain itu kami melihat pemasangan pondasi batu tanpa di gali atau hanya bertengger di permukaan tanah.

Ditambahkan, bukankah semua pondasi bangunan ada galiannya. Parahnya kendati bangunan tersebut mengalami retak- retak, seharusnya di perbaiki, tapi hanya dilakukan tempelan semen, terus di Aci dan langsung dicat, demikian heran sumber.

Kepada wartawan, sumber mengatakan, pembangunan Puskesmas Baruah Gunuang sangat mengkhawatirkan karena dalam tahap pengerjaan tidak sesuai Spek dan RAB.

Terkait relokasi dua Puskesmas tersebut, terlihat kontras dengan statement pembantu Bupati bidang Kesehatan Limapuluh Kota, ketika dimohonkan informasi apakah benar Dinas Kesehatan apakah ada menyerahkan pengawasan pekerjaan kepada pihak ketiga dan hal ini Consultan pengawas ?

Juga dimohonkan informasi apakah bangunan puskesmas sudah memiliki persyaratan keselamatan (safety tahan gempa dan factor alam lainnya) dan persyaratan kelayakan ( serviceability). Pasalnya, tim investigasi wartawan mencurigai hal tersebut tidak dimiliki.

Terus, juga dimohon informasi apakah benar bangunan puskemas yang di maksud belum memiliki sertifikat sebagai bukti kepemilikan, IMB, Amdal dan persyaratan lainnya. Karena berdasarkan statement Walinagari Demisioner Baruah Gunung, Kec. Bukit Barisan, Ciswarman, bahwa terkait relokasi Puskemas tersebut, hasil kesepakatan pemuka nagari, telah hibahkan aset nagari seluas 2 hektar di Jorong Padang Laweh, ujar Ciswarman kepada wertawan di kediamannya di Baruh Gunung.

Dilanjutkan, permohonan informasi apakah sudah dilakukan analisis pondasi dangkal pada sisi atas tanah lereng, atau yang memiliki kemiringan ? dan mohon sampaikan hasil analisis yang di maksud.

Juga dimohonkan informasi seputar jenis pondasi yang digunakan pada pembangunan Puskesmas, mengingat dari infomasi masyarakat banyak pekerja yang tidak melanjutkan pekerjaan karena pondasi
yang di bangun berpontensi tidak bertahan lama ?.

Ironis, permohonan apakah benar pada pelaksanaan pekerjaan, beberpaa pekerja yang berhasil di konfirmasi wartawan menyampaikan pelaksana dari pekerjaan Puskesmas Baruah Gunuang menyebut nama Alex Wijaya yang di maksud adalah adik kandung dari Yuhendri. ST, PPK dari Dinas PUPR Kab. Lima Puluh Kota, baik melalui kontak person atau via WhatsApp Kadis Kesehatan Limapuluh Kota, dr. Tien Saptino 082169074xxx, sejak Senin, 22/2 kemaren, kendati telah dibaca, terkesan bungkam.

Ditempat terpisah mengutip statement Ketua Komisi III DPRD Kab. Lima Puluh Kota Virmadona, S.Sos di sebuah portal online menjelaskan, kami dari komisi III sama perasaan dengan masyarakat Baruah Gunuang sangat bersyukur dan berbesar hati atas dibangunnya Puskesmas di Baruah Gunuang, sehingga dapat memenuhi kebutuhan Kesehatan dengan baik, makanya saya sebagai Ketua memimpin Langsung kunjungan ke proyek Puskesmas yang berada di Dusun Padang Lawas Nagari Baruah Gunung Kec. Bukit Barisan Kab. Lima Puluh Kota, Jumat (24/7/ 2020) waktu itu.

Namun,” jika memang ada masalah atas pembangunan dua Puskesmas yang terjadi kami dari Komisi III akan agendakan jadwla turun kelapangan guna memastikan,” tegasnya.

Virmadona S.sos selaku ketua Komisi III menyesalkan tidak di undangnya Komisi III pada Acara Peresmian Puskesmas Baruah Gunuang yang dilaksanakan secara daring oleh Bupati di aula Dinas Kesehatan setempat pada Kamis (04/02) siang, Tuturnya. (eb).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan