JAKARTA, FOKRIM – Ketua Tim Uji Klinis Nasional Vaksin Covid-19 Kusnandi Rusmil mengatakan, vaksin Covid-19 asal Sinovac, China Dan AstraZeneca, memiliki masa kedaluwarsa dua tahun.
“Itu 2 tahun biasanya dan vaksin ini kan sudah dibikin mungkin sudah hampir 2 tahun (yang lalu) karena kita dapatnya kiriman dari Wuhan, China,” kata Kusnandi dalam diskusi secara virtual bertajuk “Memahami Covid-19 dan Mutasi Virus”, Sabtu (13/3/2021).
Oleh karena itu, kata Kusnandi, vaksin Covid-19 yang saat ini siap suntik harus segera dihabiskan.
“Vaksin ini secepat-cepatnya dipakai karena udah hampir 2 tahun. Jadi dipakai dulu sekarang ini, yang baru nanti dibikin lagi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kusnandi memastikan, vaksin Covid-19 yang ada masih bisa melawan mutasi virus corona B.1.1.7 asal Inggris sehingga produsen belum perlu mengganti vaksin yang sedang dikembangkan.
“Kalau (mutasi virus Corona) berubah kita harus cari vaksin yang baru, karena mutasinya berbeda, tapi setahun ini kita belum perlu ganti vaksin Covid-19, dia masih bisa,”
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi memberikan penjelasan perihal vaksin Sinovac yang disebut akan kedaluwarsa pada 25 Maret 2021.
Menurut Nadia, informasi itu merujuk kepada vaksin Sinovac pengadaan batch pertama.
“Mengenai kedaluwarsa vaksin Sinovac, kami sampaikan bahwa yang akan kedaluwarsa merupakan vaksin CoronaVac (produksi Sinovac) batch pertama, yakni sejumlah 1,2 juta dosis dan 1,8 juta dosis,” ujar Nadia melalui keterangan video.
“Vaksin ini telah kita gunakan untuk diberikan kepada 1,45 juta tenaga kesehatan dan 50.000 orang pemberi pelayanan publik. Saat ini, vaksin ini sudah habis kita gunakan,” jelasnya.
Dia pun mengungkapkan, vaksin yang akan kedaluwarsa itu merupakan vaksin CoronaVac berbentuk botol kecil atau vial yang berisi satu dosis. Atau untuk satu kali penyuntikan.
Sementara itu, Nadia menyebut vaksin Sinovac saat ini digunakan untuk vaksinasi lansia dan pemberi pelayanan publik lainnya adalah menggunakan kemasan botol besar
Menggunakan kemasan botol besar atau vial yang berisikan 10 dosis atau dapat diberikan kepada 10 orang sasaran vaksinasi,” tambahnya.
Sementara itu Vaksin AstraZeneca yang sudah di pesan jutaan dosis ternyata kadaluarsa bulan mei 2021 hal ini baru diketahui oleh menteri kesehatan dan penggunaan vaksin AstraZeneca ini masih ditunda sampai batas waktu yang belum di tentukan karena ditemukan di beberapa negara Eropa menimbulkan efek samping pembekuan darah.(Red)
Dari berbagai sumber.