BANDUNG, Fokuskriminal.com – Jajaran kepolisian Polda Jabar, bersama Kodam lll/ Siliwangi Dan para pejabat lainnya adakan kegiatan gelar pasukan operasi mantap Brata tahun 2018 Di lapangan gasibu, Rabu (19/9/2018).
Kapolda Jabar beserta Pangdam III/Siliwangi, Ketua DPRD Jabar, Wakil Gubernur Jabar, Kapengti Jabar, Kasgartap II/ Bandung, Kabinda Jabar, Wakapolda Jabar, PJU Polda Jabar, Koordivkum Bawaslu Jabar, Kapolrestabes Bandung, Ketua KPU Jabar dan Ketua Bawaslu Jabar, Wakil Ketua MUI Jabar, Anggota KPU Jabar, Koordinator Bid. Pidsus Kejati Jabar, Kepala Instansi Pemerintah Prov. Jabar, Para tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda seJawa Barat melaksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Mantap Brata Tahun 2018
Kegiatan Operasi ini diselenggarakan untuk mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif, yang didukung kegiatan intelijen, penegakan hukum, kuratif dan rehabilitasi melalui penggelaran fungsi-fungsi kepolisian dalam bentuk Satuan Tugas Tingkat Pusat, Tingkat Daerah, dan Tingkat Polres. Polri dibantu dengan unsur TNI dan takeholders terkait lainnya akan menggelar operasi kepolisian terpusat dengan sandi “Mantap Brata 2018”, yang dilaksanakan selama 397 hari, terhitung mulai tanggal 20 September 2018 sampai dengan 21 Oktober 2019, di seluruh wilayah Indonesia.
Pada kesempatan yang Sama Pangdam III / Siliwangi memberikan sambutan bahwa dengan pelaksanaan momentum apel gelar pasukan ops Mantap Brata 2018 diharapkan akan semakin memperkokoh soliditas sinergitas dan silaturahmi antara TNI Polri sehingga tercipta sinkronisasi, koordinasi dan Sinergi yang baik sehingga masyarakat akan merasa Aman dikarenakan Situasi wilayah Jabar selalu Kondusif.
Pangdam III/Siliwangi juga menuturkan bahwa tidak ada Personil yang terlibat dalam Politik Praktis dalam keberlangsungan Pilpres 2019 nanti serta Personil pun harus paham dalam peran apa yang harus dilakukan untuk netralitas TNI – Polri.
Kapolda Jabar dalam apel gelar pasukan ops Mantab Brata 2018 menyampaikan Amanatnya bahwa Pemilu tahun 2019 memiliki kompleksitas kerawanan dan
karakteristik yang khas, karena untuk pertama kalinya Pileg dan Pilpres akan dilaksanakan secara serentak dengan ambang batas parlemen /parliamentary threshold sebesar 4%.
Lebih lanjut Kapolda Jabar mengungkapkan, Peningkatan intensitas kegiatan politik tentunya dapat memunculkan potensi kerawanan di bidang keamanan, di antaranya yang cukup menjadi perhatian bagi Polri adalah pemanfaatan politik identitas, penyebaran isu-isu yang dapat memecah belah persatuan bangsa, serta penyebaran hoax dan hate speech, yang berpotensi menimbulkan konflik sosial di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat.
Adapun dalam giat apel tersebut gelar pasukan ops Mantap Brata tahun 2018 ada beberapa penekanan Kapolda Jabar yang dibacakan dalam sambutan Kapolri untuk dipedomani dan dilaksanakan oleh Anggota yaitu :
-Perkuat soliditas dan sinergisitas TNI Polri guna mewujudkan Pemilu yang aman, lancar, dan damai.
-Jaga netralitas Polri dan TNI, serta hindari tindakan yang dapat mencederai netralitas TNI Polri dalam penyelenggaraan setiap tahapan Pemilu.
-Kedepankan langkah proaktif dengan mengoptimalkan deteksi dini guna mengetahui dinamika yang berkembang untuk selanjutnya dilaksanakan upaya pencegahan dan penanganan secara dini.
-Dorong seluruh elemen KPU, Bawaslu, Caleg, Parpol dan masa pendukungnya, Pemda, media, tokoh masyarakat, serta pengawas Pemilu independen untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diemban sesuai dengan peraturan yang berlaku.
-Gelorakan deklarasi Pemilu damai di masing-masing wilayah dengan mengikutsertakan elemen-elemen yang terlibat dalam penyelenggaraan Pemilu.
-Susun rencana pengamanan secara detail dan laksanakan latihan pada setiap tahapan pengamanan, termasuk dalam menghadapi situasi kontinjensi.
-Lakukan penegakan hukum secara profesional dan proporsional, baik terhadap dugaan tindak pidana Pemilu yang diselenggarakan melalui Sentra Gakkumdu, maupun potensi pelanggaran hukum lainnya, guna menjamin stabilitas kamtibmas yang kondusif tambah nya.
( Jek, Karya )