Pelaku Masih Diselidiki, Mahasiswi Indonesia Diperkosa di Belanda

ROTTERDAM (FokusKriminal.com) – Kepolisian Belanda terus berupaya dan menempuh berbagai cara untuk menangkap pelaku yang telah melakukan tindak pemerkosaan terhadap mahasiswi Indonesia di Rotterdam.

Beberapa upaya yang dilakukan diantaranya mencakup pengerahan helikopter di sekitar lokasi kejadian dan mengutus kesatuan polisi satwa demi melacak jejak tersangka. Sebagaimana dilaporkan harian Belanda Algemeen Dagblad yang berbasis di Rotterdam, kepolisian sudah mengutus tim forensik serta menanyai sejumlah orang di kawasan Herman Bavinckstraat.

Sejauh ini, mahasiswi Indonesia itu masih dirawat di rumah sakit dan belum bisa berbicara banyak. Kejadian bermula ketika perempuan tersebut mengendarai sepeda dari Stasiun Kereta Rotterdam Centraal menuju indekosnya di Herman Bavinckstraat, pada pukul 05.00, Sabtu (21/7). Kedua lokasi berjarak sekitar 4,4 kilometer.

Sekitar 1,5 jam kemudian, saat dia baru tiba di depan indekosnya dan hendak mengunci sepeda, tiba-tiba seorang pria yang tidak dikenal menyerangnya dan langsung melakukan peruatan tidak senonoh itu.

Beberapa saat setelah itu, dalam kondisi terluka, dia berusaha untuk memberitahu tetangganya yang merupakan seorang perempuan lanjut usia.

Melihat kondisi luka itu, tetangganya cukup kaget melihat kejadian itu. “Kejadiannya brutal sekali,” kata seorang tetangga lanjut usia kepada Algemeen Dagblad.

“Di luar sudah terang, semua orang bisa lihat. Saya sedang menonton televisi dengan gorden tertutup. Saya dengar orang berlari. Kemudian saya dengar orang bilang, ‘tidak’, dan merintih. Saya tidak lihat ke luar karena saya pikir itu anak-anak muda yang baru bepergian semalaman. Kalau saya tahu saya sudah telepon Polisi,” sambungnya.

Kepolisian, menurut laporan harian tersebut, menduga korban telah diikuti beberapa kilometer sebelum sampa di indekos. Sementara berdasarkan investigasi sementara aparat menunjukkan bahwa tersangka berusia 20-an tahun, berkulit gelap, memakai baju berponco, dan mengendarai sepeda berwarna gelap.

Dalam keterangan kepada majalah Universitas Erasmus Rotterdam (EUR), Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia di Rotterdam, Zaid Ramadhan Hanan, mengatakan telah mendatangi rumah sakit dan memastikan bahwa korban merupakan mahasiswi EUR dan bukan mahasiswi pertukaran sebagaimana disebutkan di sejumlah media.

Direktur Perlindungan WNI dari Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhamamad Iqbal, menegaskan bahwa tim Kedutaan Besar RI di Belanda akan terus memberikan pendampingan serta berkoordinasi dengan otoritas setempat.

“Keluarga meminta untuk diberikan privasi dalam kasus ini. Sesuai SOP Kemlu kami harus menjaga identitas korban,” pungkas Lalu.

Sumber : OkeZone.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *