Kalimantan Timur Siap Ciptakan Atlet Korfball Berkualitas

Kalimantan Timur, Fokuskriminal – Berbagai cara untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas para atlet kejurprov korfball senior II dan sebanyak 16 atlet terbaik pada kejurprov tersebut akan melalui pembinaan untuk kejurnas di Yogyakarta, 19-21 November 2019.

Kejurprov korfball berlangsung dengan setengah kompetisi. Walaupun hanya dengan 5 kabupaten dan kota yang bertanding, para atlet yang terus bermain bergantian tetap semangat dan alhamdulillah tidak ada kendala berarti hingga akhir, ungkap Rudy Djailani Ketua Panitia Pelaksana kejurprov korfball senior II Samarinda.

Pada final kejurprov tersebut, tim korfball dari Kabupaten Panajam Pasir Utara (PPU) berhasil menyabet juara utama untuk nomor K4. Dilanjutkan tim Kota Bontang dan terakhir Kutai Kartanegara (Kukar). Untuk juara satu nomor tanding K8 dari Bontang, posisi kedua diisi PPU dan ketiga Kukar.

Disisi lain atlet-atlet terbaik akan melalui penyatuan karakter menjelang kejurnas tersebut. Rencanannya secepatnya kami akan mulai melakukan pembinaan dan bersama dengan tim junior yang nantinya kejurnas di Solo, 14-17 November ini.

Masih menurut Rudy dalam pidatonya, para atlet yang tidak berhasil mendapatkan juara tetap harus berlatih dengan giat. Ini semua memang mengarah ke kejurnas yang akan datang dalam waktu dekat dan kedepannya masih ada rangkaian kejuaraan yang bisa diikuti untuk meningkatkan jam terbang. “Jadi jangan malas berlatih walaupun kalah”.

Diharapkan kesungguhan para pengurus cabang korfball dalam membangkitkan gairah kejayaan. Diakui bahwa penerus korfball ini masih kurang, pemain yang lama sudah dewasa dan sosialisasi ke sekolah-sekolah terus mengadakan pembinaan baik di sekolah negeri mapun swasta setingkat SMP, SMA dan SMK, tutur M. Barkati Ketua Pengprov Persatuan Korfball Seluruh Indonesia (PKSI) Kalimantan Timur.

Sejak korfball masuk ke Kalimantan Timur November 2015, sudah berhasil menyabet perak pada PON 2016 di Jawa Barat. Walaupun masuk dalam cabor eksebisi, tim korfball Kalimantan Timur sudah punya kemampuan yang bisa dipertimbangkan.

Masih menurut Barkati, atlet yang ada ini akan terus kami tingkatkan menjadi tugas dan kewajiban semua pengurus. Saya dengar KONI Pusat sedang mengurus 10 cabor yang dihapus, diharapkan korfball Kalimantan Timur apapun yang terjadi tetap harus berlatih dan semangat agar berkembang olahraga korfball di Kalimantan Timur, pungkasnya. (Rey)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *