Solsel,fokus kriminal.com – Wakil Ketua DPRD Solok Selatan, Armen Syahjohan, mengakui bahwa pengawasan legislatif terhadap proyek pembangunan di daerah sangat minim.
Termasuk pengawasan pekerjaan proyek pembangunan di DPRD Solok Selatan itu sendiri. Hal ini perlu di publikasikan ke publik terhadap kurang dan rendahnya kinerja wakil rakyatnya, yang bekerja itu dengan niat ikhlas untuk mengawasi tidak seberapa.
Bisa dihitung jari dari 25 anggota DPRD Solsel yang diamanahkan masyarakat Solok Selatan sebagai wakil rakyat untuk pengawasan.tidak dipungkiri jugabahkan ada yang datang hanya ambil gaji saja. Disamping itu kita lihat kedisiplinan juga kurang dan hal ini meski harus disadari oleh pribadi anggota dewan itu sendiri.
Hal ini salah satu peran pers sebagai corong sosial kontrol terhadap lemahnya kinerja anggota dewan rakyat.
“Kawan-kawan pers harus kritik agar mereka berubah. Bukan sekedar proyek ditujuh kecamatan saja, proyek kanopi di DPRD ini belum setahun dibangun. Kondisi sudah mulai rusak dan sudah bocor. Ini kita sayangkan,” tegas Armen Syahjohan kepada wartawan di Gedung DPRD Solsel, Selasa (15/9).
Dia berharap beranikah rekan pers untuk mempublikasikan hal ini ke publik.meski pun lembaganya sendiri terkukus dengan pemberitaan seperti itu. Aib juga pada dirinya sebagai anggota dewan.dengan harapan perubahan
Kalau tidak demikian, sebut politisi Gerindra itu maka anggota legislator yang kurang disiplin ini tidak akan berubah dalam hal kapasitas sebagai lembaga pengawasan pembangunan di daerah.
Lihat saja hasil pembangunan belum tiba masanya, sudah berlubang. Buktinya nyata, tidak hanya sekedar jalan kabupaten saja. Akan tetapi proyek jalan nasional di Padang Aro pusat Kabupaten Solsel, baru sekitar 8 bulan dibangun sudah berlubang dan hancur.ditambah lagi proyek yang dikerjakan dengan anggaran apbd
“Saya bukan menyentil, tapi menginginkan kedepan legislator lebih proaktif dalam mewujudkan pembangunan berkualitas,” paparnya.
Armen mengatakan, setiap agenda rapat-rapat kerap kali molor waktunya karena kurang disiplinan nya sebagian anggota DPRD Solsel.
Masyarakat pun kerap mempertanyakan hal itu kepadanya, kenapa sikap anggota Dewan dari tahun-ketahun selalu begitu.
Dia sebagai salah satu wakil pimpinan DPRD, tentu saja sangat malu dengan pertanyaan-pertanyaan masyarakat seperti itu.
“Harap masyarakat, pengawasan dan disiplin anggota dewan dalam tugas dan tanggung jawab sangat di harapkan,” paparnya.
Salah seorang pejabat daerah dilingkup Pemkab Solok Selatan, menyebutkan, bahwa disetiap agenda rapat-rapat atau sidang-sidang di DPRD Solsel selalu molor.
“Kami OPD sudah berjam-jam menunggu, akan tetapi anggota dewannya kehadirannya minim. Ini penyebab ditunda dan diskor rapat‐-rapat di DPRD Solsel,” ujar pria yang namanya tidak mau disebutkan.(ynt)