Jakarta, fokuskriminal.com.-Dalam merayakan momen Hari Raya Idul Fitri 1442 H, Komisi Nasional Perlindungan Anak meminta kepada seluruh keluarga besar Indonesia untuk sungguh’-sungguh berhati-hati dan waspada terhadap serangan mutasi varian baru Covid 19. Mutasi Varian Baru covid 19 dari Inggris, Afrika Selatan dan India telah masuk ke Indonesia.
Varian Baru Covid 19 telah memporak porandakan India. Tsunami Covid 19 di India tidak bisa terbendung lagi. Dimanan-mana mayat bergelimpangan, menunggu dikremasi. Para pekeja medis sudah kewalahan, karena terbatasnya oksigen dan tempat perawatan termasuk tenaga kesehatan. Mayat anak-anak miskin di India korban pandemi Covid 19 terus bertambah tanpa mendapat pertolongan.
Situasinya tambah mencekam dan mengerikan sekali ketika terbatas tenaga untuk menkremasi jenazah karena covid 19. rasa kemanusiaan kita terusik tanpa bisa berbuat apa-apa.
Ada banyak warga masyarakat berusaha keluar dari India untuk menghindari tsunami Covid 19. Termasuk 89 WNI Keturunan India yang masuk ke Indonesia dan dinyatakan positif covid 19 yang selama ini bermukim di India. Oleh sebab itu diperlukan kewaspadaan tinggi terhadap kepulangan ribuan Tenaga kerja Indonesia dati luar negeri. Diperlukan sterilisasi terhadap kemungkinan mutasinya varian baru virus corona.
Dari pengalaman dan tsunami Covid 19 yang terjadi di India, KOMNAS Perlindungan Anak independen di bidang Perlindungan Anak yang diberikan tugas dan fungsi untuk memberikan perlindungan anak di Indonesia menyerukan kepada seluruh bangsa Indonesia untuk waspada dan berhati-hati terhadap mutasi varian baru covid-19 yang saat ini sudah memasuki Indonesia, khususnya ibukota DKI Jakarta.
Dalam situasi larangan untuk mudik, Komnas Perlindungan anak, mengingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya warga masyarakat di DKI Jakarta dan warga masyarakat di Jabodetabek untuk menghindari kerumunan- kerumunan massa baik dan di tempat-tempat hiburan, rekreasi dan tempat-tempat yang berpotensial menyebarkan varian baru covid-19, selama merayakan Hari Raya Idul Fitri.
Tinggallah di rumah “Stay at Home with Family”, makan opor ayam, semur jengkol, rendang dan makanan khas lebaran lainnya, demikian disampaikan Arist Merdeka Sirait Ketua Umum KOMNAS Perlindungan Anak dalam keterangan pers kepada sejumlah media di kantornya sambil berkelakar Rabu 13/05.
Dalam keterangan persnya, Arist Merdeka menegaskan secara berulang, dalam momentum merayakan Hari Raya Idul Fiiri 1442 H, diminta agar semua rakyat Indonesia taat pada Prokes Covid 19.
Dan demi kepentingan terbaik dan kesehatan anak, berikanlah pengertian kepada anak-anak kita untuk menjauhi tempat wisata, piknik, dan tempat-tempat rekreasi lainnya seperi ditepi pantai atau tempat bermain anak lainnya. “Lebih baik tinggal dirumah sambil makan opor ayam dan gulai kambing”,
Lebih jauh Arist mengajak warga masyarakat Indonesia, untuk menangkal mutasi Varian Baru Covid 19 yang sedang menyasar cluster anak usia dibawah 9 tahun dan lansia diatas 60 tahun, teruslah kita dan setia dan taat terhadap Protokol Kesehatan Covid 19. “Jangan ceroboh dan menganggap enteng terhadap serangan virus corona”.
Waspadalah dan jangan sampai terjadi tsunami covid 19 seperti yang saat ini terjadi di India, hanya karena ketidakpatuhan dan kedegilan kita. Selamat Hari Raya Idul Fitri 14412, mohon maaf lahir dan bathin, demikian Arist mengakhiri keterangan persnya. (Red/KPAI)