PELALAWAN – Kepala Desa Air Terjun Saparuddin menyampaikan sangat prihatin dan kecewa dengan perusahaan PT Serikat Putra (Sp), yang beroperasi di daerah Desanya. Kekecewaan ini di sebabkan mana terkesan tidak seriusnya , Perusahaan PT Serikat Putra , dalam menjaga lingkungan dan juga tidak mendukung program pemerintah dalam pengentasan kemiskinan melalui CSR perusahaan walaupun ada mereka terpaksa setelah kencaranya di beberapa media sosial.
” Seharusnya datangnya Perusahaan ke suatu daerah dimana beroperasi, membawa perubahan Positif bagi kehidupan juga mendongkrak roda roda Perekonomian, mendukung program program pemerintah dalam mengurangi kemiskinan dengan cara mengurangi penganguran” Ujar Saparudin saat berbincang dengan Fokuskriminal.com Selasa, ( 21/7/2020) di Kantor desa di saat melaksanakan tugas sebagai Kepala desa jadi panutan warganya.
Di katakan Saparudin lagi, malah di sisi lain keberadaan perusaan PT Serikat Putra ini , malahan merusak Ekosistim alam dengan matinya anak sungai Air Terjun juga sungai kerumutan akibat rusaknya , Dadar aliran sungai (Das) juga di tanam sawit oleh pihak perusahaan PT Serikat Putra pada saat ini aliran sungai mendangkal dan terancam hilang.
” Harus kita akui sungai sudah tidak dapat lagi dipungsikan sebagai sumber penghidupan, dimna tempat Masyarakat kita mencari ikan untuk kebutuhan sehari hari , mari kita lihat sungai air terjun dan kerumutan, kondisinya saat sekarang memprihatinkan, selain sawit yang ditanam langsung ke tepi bibir sungai, perusahaan juga diduga melakukan alih pungsi sungai air teejun , dengan cara ilegal karena membendung sungai kerumutan secara permanen sudah cukup lama puluhan tahun.
Saat di Konfirmasi kepada Pihak PT Serikat putra Melalui WhstApp Wahyudi Menager degan Nomor 081260516xx tidak aktif terlihat hanya Conteng satu entah mengapa ..?.tutupnya (A2N)