BANDUNG – Sektor pariwisata di Indonesia, terutama di Jawa Barat mulai menggeliat kembali di masa transisi new normal atau Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) ini. Sektor pariwisata ini mulai dibuka kembali dengan maksud menggerakkan kembali perekonomian masyarakat, meskipun tetap diminta untuk selalu memperhatikan protokol kesehatan guna mencegah kemungkinan terjadinya penularan covid 19.
” Sebagai pegiat pariwisata, Prawita GENPPARI tentu menyambut positif kebijakan Pemerintah di sektor pariwisata ini. Untuk itulah komitmen organisasi yang tertuang dalam visi dan misi benar -benar dilakukan guna memajukan pariwisata Indonesia agar menjadi sektor unggulan yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan negara “, ujar Ketua Umum Prawita GENPPARI Dede Farhan Aulawi ketika dihubungi via telepon di Jakarta, Minggu (26/7).
Kegiatan pembuka pada hari Sabtu (25/7) Tim melakukan touring ke Curug Roda dan Situ Cisanti yang berada di wilayah kabupaten Bandung. Perjuangan untuk mencapai Curug Roda ini tidaklah mudah, karena dibutuhkan kesiapan fisik dan mental. Di tempat pemberhentian akhir sepeda motor, masih harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Melintasi lembah dan bukit serta hutan Pinus yang asri, tim harus berhenti beberapa saat di beberapa titik karena kelelahan. Itulah sebabnya, ini bukan hanya sekedar fisik saja, tetapi juga kesiapan mental untuk siap menapaki jalan setapak di tepi jurang dan hutan. Untunglah setelah berjalan kaki sekitar 1,5 jam, tim yang didampingi oleh Kepala Desa Mekarjaya dan aparat nya sampai juga ke tujuan.
Ribuan langkah yang ditempuh akhirnya terobati dengan melihat indahnya pesona air terjun di Curug Roda tersebut. Setelah istirahat beberapa saat dan mengambil beberapa sesi foto di spot yang indah, tim melanjutkan perjalanan menuju situ Cisanti.
Di Cisanti tim GENPPARI langsung diterima oleh Kepala Desa Tarumajaya dan Asper Perhutani serta tim. Setelah menikmati jamuan makan yang disediakan, dilanjutkan dengan diskusi untuk berbagi pengalaman dalam mengelola dan mengembangkan objek wisata agar tetap menarik serta memikat wisatawan.
” Kemudian tim juga diajak mengelilingi situ Cisanti yang merupakan sumber sungai Citarum, sehingga disebut titik nol Citarum. Di sekitar lokasi juga ada patilasan Prabu Siliwangi dan Dipati Ukur, sehingga dikembangkan menjadi potensi wisata sejarah dan wisata spiritual “, pungkas Dede mengakhiri percakapan.