Bisnis Lendir “Kopi Pangku” Jadi Perhatian Mahasiswa PTIK

TENGGARONG, Fokuskriminal.com – Keberadaan kopi pangku alias prostitusi berkedok warung kopi, ternyata menyita perhatian banyak pihak. Sejumlah mahasiswa Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Angkatan ke-75 pun menjadikan persoalan sosial tersebut dalam objek penelitian.

Pada 17-18 Desember, mahasiswa PTIK bertandang ke Kantor Bupati Kukar untuk mengumpulkan data serta sosialisasi terkait penanganan kopi pangku tersebut. Sebelumnya, rombongan mengunjungi sejumlah stakeholder di lingkungan Pemkab Kukar.

Kedatangan mahasiswa PTIK itu diterima Pj Sekkab Kukar Sukrawardi. Dari pihak Polres Kukar, tampak Wakapolres Kompol Wiwit Adisatria.

Turut hadir sejumlah pimpinan organisasi pemerintah daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Kukar seperti Kepala Dinas Sosial (Dissos) Kukar Didi Ramyadi, Camat Tenggarong Seberang Suhari, serta sejumlah perwira di lingkungan Polres Kukar.

Dalam kesempatan tersebut, Perwira Pendamping Mahasiswa PTIK Kombes Hary Santoso mengatakan, selain ingin mengetahui akar persoalan terkait areal kopi pangku tersebut, para mahasiswa PTIK berupaya memberikan rekomendasi serta jalan keluar berdasarkan keilmuan yang dimilikinya.

Sehingga, satu demi satu persoalan bisa terurai. Terlebih lagi, aktivitas prostitusi yang marak di perbatasan wilayah Kukar dan Samarinda itu, tidak bisa langsung diselesaikan dengan cara-cara penindakan. Jika tidak ada halangan, dalam waktu dekat mereka akan memberikan rekomendasi terkait hasil tinjauan di lapangan tersebut..

“Terutama kepada Pemkab Kukar. Semoga bisa saling membantu dan kedatangan mahasiswa ini bermanfaat,” ujarnya.

Di beberapa daerah, kata dia, kunjungan mahasiswa PTIK semacam ini ditunggu-tunggu. Seperti Pemkot Surabaya, malah meminta secara khusus agar mahasiswa PTIK bisa memberi masukan kepada pemerintah setempat terkait kebijakan yang akan diambil.

“Untuk di Kaltim ada beberapa daerah yang dikunjungi. Di antaranya Samarinda, Bontang, dan Tana Paser. Untuk Samarinda, yang diulas adalah masalah kemacetan,” tambahnya.

Sementara itu, Pj Sekkab Kukar Sukrawardi mengapresiasi dan menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran rombongan mahasiswa dari PTIK Mabes Polri. Terkait keberadaan warung kopi pangku, sebut dia, berada di lahan milik perusahaan tambang yang belum diserahkan kepada pemerintah.

Adanya pertimbangan terhadap batas wilayah antara Samarinda dan Kukar, menurut dia, juga jadi kendala dalam penertiban. Selain itu, rawan dampak sosial karena sangat sensitif terhadap pelaku usaha tersebut.

Sementara itu, Wakapolres Kukar Wiwit menyampaikan bahwa tujuan utama mahasiswa PTIK adalah menindaklanjuti perkembangan permasalahan kegiatan prostitusi yang berkedok warung kopi.

Dalam kegiatannya akan dilakukan audiensi terhadap sejumlah instansi pemerintahan, serta terjun langsung ke pelaku yang bersinggungan dengan praktik prostitusi tersebut. “Tujuannya, termasuk dalam rangka memberikan masukan serta penyuluhan,” jelasnya. (qi/kri/k16)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan