Kediri, fokuskriminal.com – Terkait maraknya panti pijat yang diduga abal – abal alias bodong dan prostitusi terselubung rata – rata panti pijat yang beroperasi tidak disertai ijin serta sertifikat ketrampilan terapis khusus.
Diduga praktek prostitusi tersebut di Kabupaten kediri kian marak salah satu contoh ‘Panti Pijat Mayang’ di Dusun Babakan Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri berkedok panti pijat akan tetapi di dalam terdapat layanan plus plus, untuk tarif tergantung paketnya dari seratus ribu rupiah hingga 500 ribu rupiah paket full servis alias adegan mantap – mantap.
Selain tidak kantongi ijin dan legalitas, yang jelas Panti pijat esek-esek berkedok SPA mulai marak kembali di Kabupaten Kediri. Panti pijat ini sudah cukup lama beroperasi, akan tetapi terkait legalitas dan perizinannya patut di pertanyakan.
Ada beberapa varian paket menu yang cukup menggoda dan praktek pijat yang diduga esek – esek dan diduga kuat, praktek ini sudah berjalan bertahun tahun tanpa adanya tindakan baik pencegahan, larangan ataupun penyegelan dari pihak terkait dan patut di jadikan PR bagi Satpol PP Kabupaten Kediri yang notabene sebagai garda terdepan penegak Perda. Di nilai lamban dan mandul serta minim respon, baik dari rekan media ataupun masyarakat.
Menurut sumber informasi dari masyarakat sekitar yang enggan disebut namanya, “praktek pijat di panti pijat Mayang sudah berlangsung lama, serta meresahkan tapi dari pihak desa juga tidak ada teguran mas apalagi Satpol PP malah tidak ada tindakan ataupun minum respon mas,” begitu pungkasnya.
Akhirnya tim berbekal keterangan langsung mendatangi lokasi dan bertemu langsung pemilik bernama (YT) sambil ngobrol dan akhirnya (YT) sang mucikari menawarkan, “tidak ngamar mas ?” katanya
“Tidak buk, kami dari rekan media ingin konfirmasi saja benar tidaknya aduan masyarakat terkait adanya panti pijat yang diduga esek – esek (sambil berekspresi kaget),” ujar salah satu tim awak media.
sang mucikaripun kaget sambil berekspresi kaget dan mengatakan, “Sebentar mas sebentar mas tunggu, (sambil menyodorkan selembar uang seratus ribu) sambil berkata jangan di tulis mas ini buat beli bensin saja.” Jawabnya
Tapi dari tim menolak halus, “sudah ibuk tidak usah terimakasih.”
Sampai berita ini diturunkan, belum adanya tindakan ataupun respon dari Satpol PP Kabupaten Kediri. *** (bram)