Soal Kasus Penemuan Mayat di Basement Gedung DPRD Riau, Ini Kata DR. YK

PEKANBARU – Sabtu menjelang sore (10/9/22) warga Pekanbaru sontak dihebohkan dengan berita ditemukannya mayat seorang perempuan inisial F dengan posisi tergantung dan hidung mengeluarkan darah didalam mobil Daihatsu Terios Silver Nopol 1389 VX dibasement Gedung DPRD Riau.

Berdasarkan penelusuran kami, sejumlah media justru menarasikan bahwa dalam kasus tersebut motifnya terkesan gantung diri, hal inilah yang membuat kami kemudian meminta pendapat DR. Yudi Krismen, SH. MH (DR. YK) yang juga dosen Hukum Pidana Universitas Islam Riau (UIR) disela aktivitas olah raga paginya (11/9/22).

Baca : Mayat Wanita Gantung Diri Dalam Mobil di Basement Kantor DPRD Riau Gegerkan Warga Pekanbaru

Menanggapi hal tersebut DR. YK mengatakan, ” Penyidikan harus dilakukan secara benar berdasarkan fakta dilapangan. Penyidik harus dapat membuktikan, apakah benar korban bunuh diri ? ataukah dibunuh ? sebab bisa saja korban dibunuh terlebih dahulu baru digantung (modusnya), seakan akan korban gantung diri, ” ungkapnya.

Lebih lanjut DR. YK yang pernah bertugas puluhan tahun dikepolisian ini mengatakan, ” dari hasil pemeriksaan forensik nanti dapat diketahui berapa lama waktu kematian korban ditempat kejadian perkara (TKP), informasi lainnya yang bisa didapat adalah dari keterangan saksi-saksi, kamera CCTV, ponsel korban, untuk pengembangan, ” ungkapnya. 

Baca : Mengenal Autopsi dan Visum Et Repertum, Istilah dalam Identifikasi Jenazah

” Saat ini yang menjadi perbincangan serta ditunggu informasinya oleh publik yang musti diungkap oleh Penyidik, apakah korban benar-benar bunuh diri atau dibunuh ? jangan-jangan setelah dibunuh baru digantung, Ini menjadi berbeda, karena pada posisi tersebut terdapat pelaku pembunuhan, ” ungkap DR. YK.

” Jika melihat dari foto korban yang berada didalam mobil, tak mungkin korban mengantung dirinya, untuk tempatnya tidak masuk akal hal tersebut dilakukannya. Karena itu berdasarkan pemeriksaan visum et repertum semua akan terungkap, apakah ada jejak kekerasan ditubuh korban pada detik-detik sebelum kematian, ” ungkap DR. YK. (*thd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *