Tingkat Kejahatan Pidie dan Pidie Jaya Sangat Memprihatinkan

ACEH (FokusKriminal.com) – Tingkat kejahatan di Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya tampaknya semakin tak terbendung lagi dan sangat memprihatinkan, barangkali sudah hampir mencapai seribuan yang telah terjadi, namun hanya sebagian kejahatan saja yang berlabuh dio penyidik Kepolisian.

Berdasarkan data yang dihimpun FokusKriminal.com dari bagian Reserse Kriminal (Reskrim) Kepolisian Resort (Polres) Pidie tercatat 422 kasus kejahatan diungkap polisi sejak Januari hingga Juli 2018 dan itu baruku setengah tahun berjalan dan kasus yang naik ke Kepolisian.

Dari jumlah kasus yang disebutkan diatas, ternyata kasus penipuan dan penganiayaan adalah bentuk kejahatan yang paling menonjol di dua kabupaten di Propinsi Serambi Mekkah tersebut.

Kapolres Pidie, AKBP Andy Nugraha Setiawan Siregar SIK kepada wartawan saat menggelar Pers Rilis Rabu (1/8) mengatakan terdapat 90 kasus penipuan, untuk kasus penganiayaan yang naik ke Kepolisian terdapat 72 kasus dan  pencurian sebanyak 47 kasus. “Tiga kasus itu paling dominan tejadi di dua Kabupaten ini,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Andy Nugraha menerangkan dari 422 kasus yang telah diungkap pihaknya, terdapat 254 diantaranya telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Pidie dan sisanya masih dilengkapi berkas oleh penyidik Reskrim Polres Pidie. “Lebih dari setengah kasus yang kita tangani saat ini sudah kita limpahkan,” ulasnya.

Terkait tingginya tingkat kejahatan di Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya tersebut, Andy Nugraha mengatakan dikarenakan faktor ekonomi yang memang belakangan mulai terjadi krisis dan yang paling mendasar menjadi penyebab meningkatnya kejahatan setiap tahun itu disebabkan krisis iman, karena sudah tidak lagi memandang sisi kemanusiaan.

Dalam menekan angka kejahatan di dua Kabupaten tersebut, Andy Nugraha mengajak seluruh lapisan masyarakat dalam memberikan penyuluhan dan pengertian kepada orang sekitar agar tidak melakukan tindakan kejahatan, pasalnya akibat yang ditimbulkan dari perbuatan tersebut bukan hanya diri sendiri, namun juga orang banyak.

“Dalam menekan angka kejahatan ini, kita minta adanya dukungan dari semua pihak, terutama dari peran orang tua dalam memberikan pengertian kepada kalangan muda, karena akibat dari kejahatan bisa berdampak luas terhadap masyarakat banyak,” pungkasnya.(Kir)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan