Kapolda Dan Kapendam AmankanWapres RI Hadiri IMF-WB Annual Meetings 2018

BALI,( FokusKriminal.com ) – Pertemuan tahunan IMF-WB 2018, memasuki hari ketiga, kehadiran delegasi dari berbagai negara juga masih berdatangan mendapat pengawalan yang ketat dari Kogabpam VVIP IMF-WB Annual Meetings 2018.

Kapendam IX/Udayana Kolonel Kav Jonny Harianto G, S.I.P, dalam siaran persnya pada Rabu (10/10)  di Posko Nusa Dua menyampaikan bahwa, kemarin sore Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P, telah tiba di Bali, saat mendarat di Bandara I Gusti Nguarah Rai dijemput oleh, Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Benny Susianto, S.I.P, selaku Dansatgaspamwil 1, Asops Panglima TNI, Mayjen TNI Ganip Warsito, Kapolda Bali, Irjen Pol Petrus Reinhard Golose, Danlanal Denpasar, Danlanud Ngurah Rai dan sejumlah pejabat lainnya.

Panglima TNI hadir di Bali untuk memastikan kesiapan Kogabpam VVIP IMF-WB Annual Meetings 2018 yang sudah dibentuk untuk mengamankan jalannya pertemuan tahunan IMF-WB Annual Meetings 2018, agar dapat berjalan dengan lancar, aman, nyaman dan sukses,  ribuan personel telah dikerahkan dan termasuk alutsista sesuai dengan matranya masing-masing.

Panglima TNI langsung mengadakan pengecekan terhadap kesiapan Kogabpam antara lain mengecek Satgas Udara terutama terkait dengan kesiapan armada udara seperti helikopter dan pesawat lain yang disiagakan termasuk kesiapan para personel yang mengawakinya serta mekanisme pelaksanaan patroli udara yang dijadwalkan.

Selanjutnya Satgas Medis, Satgas Passus, Satgas Komlek  dan Satgas lainnya juga tidak luput dari pengecekan Panglima TNI untuk meyakinkan kesiapan personel maupun Alutsista yang disiagakan sesuai dengan bidangnya masing-masing.

 

Kemudian pada hari ini, Pangdam IX/Udayana menjemput kehadiran Wakil Presiden RI, H. Muhammad Jusuf Kalla di Banara I Gusti Ngurah Rai, kedatangan Wapres adalah untuk menghadiri pertemuan tahunan IMF-WB Annual Meeting 2018 di Nusa Dua yang akan membahas beberapa agenda pokok seperti penguatan international monetary system, terkait dengan normalisasi kebijakan moneter negara maju yang bisa berdampak terhadap kestabilan sistem keuangan dunia.

Kemudian disektor fiskal, terkait dengan urbanisasi ekonomi digital, human capital, managemen, resiko bencana, perubahan iklim dan pembiayaan inprastruktur. Termasuk juga masalah penguatan aspek ekonomi dan keuangan syariah, ekonomi dan keuangan syariah dipandang mempunyai peran yang cukup signifikan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan baik di negara maju maupun di negara berkembang.

Selanjutnya untuk inprastruktur, peran serta pihak swasta untuk mendukung pembiayaan pembangunan inprastruktur menjadi salah satu kunci sukses, sedangkan untuk ekonomi digital terkait dengan dampak ekonomi digital terhadap perekonomian, sistem pembayaran, Central Bank, operation cross border arrangement and collaboration, ini gambaran isu sentral ataupun agenda yang dibahas dalam  pertemuan tahunan IMF-WB tersebut, demikian papar Kapendam.( iska )

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan