BATAM, (Fokuskriminal.com) – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI Irjen Pol (Purn) Basaria Panjaitan meminta istri-istri pejabat ikut mengawasi sang suami dari kegiatan yang berpotensi korupsi.
“Jaga bapaknya, jangan sampai tempat tidur bapaknya pindah ke Kuningan (Lapas-red). Kawal!,” ingat Basaria saat mengisi seminar Peran Perempuan untuk mencegah korupsi di Aula Kantor Walikota Batam, kemarin.
Menurut Komisioner KPK RI perempuan pertama di Indonesia ini, tidak ada salahnya jika istri pejabat turut bangga akan posisi sang suami sebagai pejabat baik di pusat, tidak terkecuali menjadi istri pemimpin di daerah.
“Kalau saya tanya ada kebanggaan enggak sih punya suami sebagai pejabat. Kalau bangga, kebanggaan ini dipegang teguh. Kalau kira-kira Pak Walikota ataupun jabatannya, mereka harus diingatkan selalu,” ujar wanita yang pernah menjabat dan bertugas sebagai Direktur Reserse Polda Kepri itu.
Disisi lain, pembicara dari Australia Indonesia Partnership of Justice (AIPJ) Judhi Kristantini mengajak para istri pejabat untuk bergabung dalam gerakan ‘Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK).
Dijelaskannya, gerakan ini merupakan hasil kerja sama antara KPK RI dan AIPJ sejak April 2014 lalu atau 4 tahun silam.
“SPAK sudah ada di 34 provinsi dengan lebih dari 1.000 agen. Pencegahan korupsi harus dimulai dari diri sendiri, kemudian ke lingkungan. Misalnya dari ibu-ibu mengajarkan ke anaknya, mengingatkan suami dan lain-lain,” pungkasnya.
Sementara itu, Bunda PAUD Kota Batam Ny. Marlin Agustina Rudi mengatakan pendidikan anti korupsi akan disampaikan ke peserta didik di Taman Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
“Itu sebagai langkah pertama saya (dalam upaya antikorupsi) sebagai Bunda PAUD,” kata Ny. Marlin Rudi.
Sebagai Ketua Tim Penggerak PKK kota Batam yang juga istri walikota Batam, dirinya akan mengingatkan istri pendamping pejabat di lingkungan Pemko Batam agar menjaga suami masing-masing.
Ia akan selalu mengingatkan kepada istri pejabat khususnya di lingkungan Pemko Batam untuk selalu bertanya asal uang atau barang yang diberikan sang suami.
“Saya agar cerewet di rumah. Waktu suami jadi walikota saya bilang saya tak mau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kami sangat menjaga itu. Anak saya juga sudah diajari jauh sebelumnya. Jangan mengambil yang bukan haknya,” ungkap istri Walikota Batam H. Muhammad Rudi mengakhiri. (*/r)
laporan/editor : indra helmy