Wakapolri Naik Pangkat jadi Menteri

JAKARTA (FokusKriminal.com) – Wakapolri Komisaris Jenderal (Komjen) Syafruddin resmi dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) di Kabinet Kerja hingga tahun 2019 mendatang.

Ia menggantikan Asman Abnur yang sudah mengajukan pengunduran diri ke Jokowi karena pilihan politik partainya, Partai Amanat Nasional (PAN) keluar dari koalisi pemerintah di pilpres 2019.

Pelantikan Syafruddin menjadi Menpan RB itu berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) ini ditetapkan dan ditandatangani Presiden Joko Widodo di Jakarta, 14 Agustus 2018.

Di hadapan Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan pejabat lainnya, Syafruddin membacakan sumpah kerjanya.

“Demi Allah saya bersumpah, saya akan setia kepada UUD RI 1945 serta akan menjalankan segala aturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab,” ucap Syafruddin dengan lantang di Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/8).

Setelah itu, ia menandatangani berita acara pelantikan dan pengangkatan sumpah jabatan sebagai MenPANRB bersama Presiden Jokowi. Namun, Asman Abnur tidak tampak hadir dalam pelantikan Syafruddin.

Sebelumnya Asman menyebut Jokowi telah mengizinkan dirinya yang memilih mundur.

“Jadi beliau prinsipnya sudah menyampaikan persetujuan untuk saya mundur dari MenpanRB,” kata Asman dalam jumpa pers di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Jakarta, Selasa (14/8) malam.

Asman mengaku berbicara langsung dengan Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, sekitar pukul 19.00 WIB. Ia pun sempat menyampaikan beberapa capaian yang telah dilakukan saat menjabat sebagai Menpan RB selama dua tahun ini.

“Alhamdulillah Pak Presiden, beliau sampaikan ke saya kinerja yang saya persembahkan cukup memberikan agenda positif buat beliau,” ujarnya.

Asman menyadari posisinya sebagai kader PAN membebani Jokowi. Pasalnya, kata Asman, partainya memilih tak berkoalisi untuk mengusung kembali Jokowi sebagai presiden, melainkan bergabung dengan koalisi yang mengusung calon presiden lain.

“Saya juga merasa karena PAN tak mendukung Pak Presiden, tentu kehadiran saya di Koalisi Indonesia Kerja ini juga tidak baik secara etika,” pungkasnya.(Das)

Sumber : CNN Indonesia

Pos terkait

Tinggalkan Balasan