Abdimas Syahfitra Camat Tenayan Raya Buka Rakor Bank Sampah

PEKANBARU, Fokuskriminal.com – Perubahan paradigma di masyarakat mengenai sampah perlu dilakukan secara berkelanjutan. Perlu edukasi kesadaraan dan keterampilan masyarakat untuk mengolah sampah melalui pengelolaan sampah sejak dari sumbernya.

Demikian disampaikan Camat Tenayan Raya Abdimas Syahfitra membuka Rapat Koordinasi Camat Tenayan Raya dengan pihak DLHK Kota Pekanbaru tentang pembentukan bank sampah, di ruang rapat Kantor Kecamatan Tenayan Raya, Rabu (5/12/2018).

“Dalam undang-undang itu menyebutkan, bahwa sampah rumah tangga harus dipilah. Mulai dari sampah kering dan sampah basah serta sampah organik dan sampah non organik,” jelas Abdimas. .

Dikatakan Abdimas,  kegiatan ini merupakan tindak lanjut program Walikota Pekanbaru melalui DLHK setiap OPD kecamatan harus memiliki satu bank sampah. pengelolaan sampah berbasis partisipasi masyarakat.

“Ya ini mengajak masyarakat  untuk memanfaatkan sampah. Mulai dari hulu (rumah tangga) sampai hilir sesuai Undang-undang pengelolaan sampah, ” ujar Abdimas.

Dalam kesempatan ini, Abdimas sangat mendukung program Walikota Pekanbaru terkait pembentukan bank sampah ini. Setelah dilakukan rapat koordinasi dan sosialisasi ini,  Kecamatan Tenayan Raya akan langsung membuat bank sampah.

Sampah-sampah itu akan ditampung di setiap kelurahan dengan konsep pengelolaan sampah berbasis warga. Dan bagi sampah yang tidak memiliki nilai ekonomis akan dibuang di Tempat Pembuangan Sementara (TPS), ” ujar Abdimas.

Lebih jauh dikatakan Abdimas, bank sampah berbasis partisipasi masyarakat merupakan modal sosial dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

Selain itu, bank sampah ini juga terdapat edukasi pemahaman sistem yang terstandarisasi demi terealisasinya kemandirian bank sampah tersebut di masa yang akan datang.

Lurah Rejosari Fadilah menyatakan  apresiasinya terhadap kegiatan edukasi pengelolaan bank sampah oleh DLHK dengan Kecamatan Tenayan Raya tersebut.

“Kita sangat bersyukur adanya sosialisasi dan  pembelajaran tentang pengelolaan dan pengolahan sampah ini. Bukan hanya mengumpulkan sampah ke bank sampah, melainkan menjadikannya sebuah nilai tambahan ekonomi.

Makanya dengan adanya kegiatan ini, membuat kita menjadi tahu bagaimana kiat-kiat yang harus dikalikan agar sampah bisa menjadi uang,” harap Fadilah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *