Terseret KA, Mustofa Hembuskan Nafas Terakhir

JATIM (FokusKriminal.com) – Nasib tragis dialami Mustofa warga Desa/Kecamatan Kutorejo, Mojokerto. Pria 49 tahun ini menghembuskan nafas terakhirnya setelah tertabrak Kereta Api (KA) Gerbong Pertamina di perlintasan KA Desa Seruni, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo, Senin (24/09). Dugaan sementara korban tak mengetahui ada KA melintas saat menyeberang di perlintasan KM 19 itu.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun di lapangan menyebutkan korban tertabrak sekitar pukul 14.07 WIB. Awalnya, korban yang kos di Desa Punggul, Kecamatan Gedangan itu, berjalan kaki dan menyebrang di sebelah selatan Palang Pintu KA Desa Seruni, Kecamatan Gedangan itu.

Bersamaan dengan korban menyebrang rel KA, melaju KA Gerbong Pertamina dengan Nomor Loc 2623 dari arah utara (Surabaya) menuju selatan (Malang). Akibatnya, korban yang juga karyawan Maspion III ini tertabrak dan terseret hingga 20 meter. Hal ini membuat korban tewas di lokasi kejadian karena kondisi luka serius di sekujur tubuhnya itu.

“Korban ini menyebrang, tiba-tiba tertabrak KA dari arah Surabaya. Kemungkinan tak tahu ada KA Pertamina melintas,” terang salah seorang saksi, Kasmuin di lokasi kejadian.

Anggota Reskrim, Polsek Gedangan, Aiptu Mujib yang di lokasi kejadian mengungkapkan jenazah korban dengan luka remuk di sekujur tubuhnya sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo untuk divisum. Korban dibawa mobil ambulance.

“Untuk penyebab kecelakaan belum bisa dipastikan. Karena keterangan sejumlah saksi masih simpang siur,” tegasnya.

Selain itu, lanjut Mujib istri korban berada di lokasi kejadian. Karena istri korban yang mendapat kabar suaminya terlibat kecelakaan KA, langsung menuju lokasi kejadian.

“Kemungkinan istrinya tak kuasa melihat kondisi suaminya. Akibatnya perempuan itu pingsan berkali-kali,” paparnya.

Ditanya soal korban yang dinilai kerap lalu lalang di lokasi kejadian, Mujib belum bisa memastikannya.

“Kami masih menyelidiki terkait penyebab kecelakaan. Berdasarkan keterangan beberapa saksi masih simpang siur. Ada yang bilang korban menyebrang ke barat, ada yang bilang menyebrang ke timur. Termasuk ada yang bilang kerap melihat korban sering terlihat di lokasi kejadian,” pungkasnya.

Sumber : Momentum

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *